“Ada yang bisa diketahui 24 jam, ada juga yang butuh sampai 3 x 24 jam. Kita tunggu kepastian penyebabnya,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator SPPG Pangandaran, Virgin, tampak terkejut. Ia mengakui SPPG Cimindi 2 baru pertama kali beroperasi menyalurkan paket makanan bergizi untuk 2.800 pelajar.
“Untuk sementara kami hentikan dulu sampai hasil laboratorium keluar,” katanya.
Kapolres Andri menegaskan pihaknya sudah membentuk Satgas Penanganan Gizi.
“Begitu laporan masuk, kami langsung lakukan pemantauan, evakuasi korban, sekaligus evaluasi bersama SPPG. Ke depan, jangan sampai terulang,” tegasnya.
Saksi mata, Tati guru MI Atarbiyah tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya.
“Setelah makan ayam kecap, capcay, tahu goreng, dan jeruk, sekitar 30 menit kemudian anak-anak mengeluh pusing lalu muntah,” tuturnya.
Kini, kasus dugaan keracunan ini menjadi sorotan tajam warga. Pertanyaan besar menggantung, benarkah makanan gratis yang seharusnya menyehatkan justru menjadi bumerang bagi anak-anak sekolah?
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait