Mereka juga dengan kemampuannya (memijat), layak untuk melakukan pemijatan - pemijatan yang tentu saja dibeberapa titik yang bisa dilakukan.
"Dan kenapa tidak, nanti di hotel - hotel Kita bisa berkoordinasi, mudah mudahan ada jasa untuk mereka untuk mengembangkan kegiatan tentang masalah pijat," tuturnya.
"Nanti, kita kerjasama dengan pariwisata, PHRI, NPCI, kesenian, sehingga potensi - potensi yang ada bisa dimanfaatkan dan bisa berkembang," kata Wawan.
Saat ini, kata Wawan, untuk peserta disabilitas tunanetra hanya diikuti oleh 15 orang. Namun, kedepan bisa lebih berkembang karena potensi - potensi di Pangandaran itu masih banyak.
"Kegiatan pelatihan ini hanya satu hari, karena awalnya punya basic sehingga tinggal pengembangan - pengembangan supaya cara memijat itu sesuai dengan aturannya," Pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait