Mereka rencananya mau melakukan acara botram setelah tamat qitab sambil munggahan di pinggir sungai Cileueur.
"Saya tidak mengetahui persis jumlah santri yang berada diatas jembatan tersebut, karena dari jumlah 60 santri siswa kelas 7 SMP Turalak itu tidak semuanya ikut," ungkapnya.
Lebih lanjut Ahmad Solihi mengatakan, Akibat kejadian tersebut, beberapa santri mengalami luka cukup parah, diduga mereka terbentur pada batu yang berada di sungai, diantara santri yang mengalami luka cukup parah itu ada tiga orang, dari tiga orang ini ada yang mengalami patah tulang pada bagian tanganya serta ada yang mengalami luka robek pada bagian kening.
Kini mereka sudah dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis.
Sementara itu menurut KH. Asep, ketua Ponpes AL Huda Turalak, menuturkan, Kejadian ini menjadi pembelajaran, pihaknya pun sudah mengintruksikan kepada pengurus Ponpes jika ada kegiatan di luar Ponpes harus kordinasi dahulu.
"Adanya kejadian ini kami tidak akan menyalahkan siapa – siapa, ini pembelajaran bagi kita semua, yang penting pihak pemeintah desa segera memperbaiki kembali jembatan tersebut, dengan kontruksi yang lebih kuat, agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban," jelasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah