Sensasinya sangat berbeda, kata ipin, kita bisa memetik sendiri dan bisa tahu dari cara penanamannya yang berbeda hanya menggunakan air saja yaitu metode hidroponik, karena pemiliknya pun memberi tahu, edukasi saat berada di dalam kebun Melon tersebut.
"Dan saya pun datang ke sini bukan yang pertama kalinya, karena rasanya manis berbeda dengan melon - melon lainnya hingga menjadi ketagihan makanya datang kembali," Ungkapnya.
Petani muda atau pemilik kebun melon ini bertekad mengubah pemikiran kepada masyarakat terkait profesi petani yang tidak selalu identik dengan lumpur maupun hal-hal yang kotor.
Inspirasi Budidaya Agrowisata Petik Buah Melon ini hobi sejak lamanya Apalagi ia sebelumnya pernah mengenyam bangku kuliah jurusan pertanian. Ia sengaja mengembangkan pertanian tersebut dengan tujuan ke agrowisata dan edukasi dengan konsep konsumen bisa memetik langsung dari pohonnya.
"Ya memang hobi saya hobi bertani, berbudidaya buah melon ini pun berawal dari iseng , namun berpikir bahwa hobi itu harus menghasilkan selain berbagi pengalaman kepada yang lain juga bisa menghasilkan," ujar Tuslam saat di wawancara di lokasi kebunnya.
Menurutnya, bergelut di melon baru berjalan 5 bulan dan sudah dua kali panin.
"Kalau untuk pertumbuhannya pun tidak memerlukan waktu yang lama dan saat ini saja dari mulai tanam hingga panin sekitar 2 bulan dan untuk buahnya dalam satu pohon hanya di ambil satu saja, karena mengejar kualitas," kata Tuslam.
Menurutnya, melon jenis intanon ini memang langka di pasaran, selain manis rasanya, aromanya yang harum menyengat dan krnaci (renyah) dengan tekstur buahnya.
"Alhamdulillah untuk tingkat pengunjung sangat antusias, dalam setiap harinya selalu ada dari mulai pagi, siang hingga sore hari," ungkapnya.
Lanjutnya, kalau untuk pendapatan dalam perharinya dirata ratakan bisa mencapai 1 juta lebih.
"Per 1 kilogramnya kan 35 ribu rupiah, dan perhari di rata ratakan sekitar 30 kilogram," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah