get app
inews
Aa Read Next : Ngabuburit Bermain Permainan Tradisional, Bocah Desa Nampak Riang Gembira

Ngabuburit Sambil Petik Buah Melon

Minggu, 24 Maret 2024 | 20:23 WIB
header img
Ngabuburit Sambil Petik Buah Melon. ( Foto: iNewsPangandaran.id/Eris Riswana)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Wisata petik buah melon sambil ngabuburit, seorang pemuda di Pangandaran kembangkan Budidaya Agrowisata Petik melon jenis Intanon dengan konsep hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT) yang berasal dari luar negeri.

Diketahui kebun melon milik Tuslam ini beralamat di Dusun Ciledug RT 42/11, Desa Sukanagara, Kecamatan Padaherang, kabupaten Pangandaran Jawa Barat.

Setiap harinya kebun melon ini banyak di kunjungi, dari mulai emak - emak hingga anak - anak dari mulai pagi, siang hingga sore hari menjelang berbuka puasa. Kebun melon ini, berada lahan seluas sekitar 130 meter persegi dengan Total 150 populasi dengan angka kematian 5 persen.

Salah satu Pengunjung Asal Tunggilis Pangandaran Ika Umika mengatakan, dirinya mendatangi lokasi kebun melon ini karena ia pecinta melon hingga penasaran ingin mengunjunginya.

"Yang saya tahu ini melonnya super manis dan tidak ada di pasaran selain itu juga sambil mengajak anak - anak agar mengetahui cara - cara menanam buah melon yang hanya menggunakan air saja tidak dengan menggunakan media tanah," ucapnya saat di wawancara di lokasi kebun melon.

Selain itu, kata Ika, sekalian ngabuburit menunggu berbuka puasa.

"Apalagi saya kan penikmat melon jadi dimana pun selagi terjangkau jaraknya saya kejar, apalagi ini bisa bebas memilih sesuai kemauan dan yang membuat menarik sensasinya itu langsung memetik sendiri dari pohonnya," Ujarnya.

Menurutnya, selain bisa memetik sendiri dari pohonnya juga bagus untuk berswafoto dengan keluarga, anak anak juga kerabat.

"Untuk harganya pun sangat terjangkau hanya 35 ribu rupiah per kilogramnya, sangat ramah di dompet," Kata Ika.

Sedangkan menurut pengunjung lainnya Ipin Sunarya asal Padaherang Pangandaran mengatakan, ia mengetahuinya dari temannya yang memposting pada akun mesdsos miliknya.

"Ya kebetulan sekali ini kan moment Ramadhan bisa sambil ajak keluarga ngabuburit sambil petik buah melon," Ujarnya.

Terlihat melon - melonnya pun sudah pada matang dan bisa memilih sesuka hati.

"Untuk ukuran besar kecilnya buah melon ini sih hampir sama, dari mulai 2 kilo hingga 2 kilogram lebih,"jelas Ipin.

Sensasinya sangat berbeda, kata ipin, kita bisa memetik sendiri dan bisa tahu dari cara penanamannya yang berbeda hanya menggunakan air saja yaitu metode hidroponik, karena pemiliknya pun memberi tahu, edukasi saat berada di dalam kebun Melon tersebut.

"Dan saya pun datang ke sini bukan yang pertama kalinya, karena rasanya manis berbeda dengan melon - melon lainnya hingga menjadi ketagihan makanya datang kembali," Ungkapnya.

Petani muda atau pemilik kebun melon ini bertekad mengubah pemikiran kepada masyarakat terkait profesi petani yang tidak selalu identik dengan lumpur maupun hal-hal yang kotor.

Inspirasi Budidaya Agrowisata Petik Buah Melon ini hobi sejak lamanya Apalagi ia sebelumnya pernah mengenyam bangku kuliah jurusan pertanian. Ia sengaja mengembangkan pertanian tersebut dengan tujuan ke agrowisata dan edukasi dengan konsep konsumen bisa memetik langsung dari pohonnya.

"Ya memang hobi saya hobi bertani, berbudidaya buah melon ini pun berawal dari iseng , namun berpikir bahwa hobi itu harus menghasilkan selain berbagi pengalaman kepada yang lain juga bisa menghasilkan," ujar Tuslam saat di wawancara di lokasi kebunnya.

Menurutnya, bergelut di melon baru berjalan 5 bulan dan sudah dua kali panin.

"Kalau untuk pertumbuhannya pun tidak memerlukan waktu yang lama dan saat ini saja dari mulai tanam hingga panin sekitar 2 bulan dan untuk buahnya dalam satu pohon hanya di ambil satu saja, karena mengejar kualitas," kata Tuslam.

Menurutnya, melon jenis intanon ini memang langka di pasaran, selain manis rasanya, aromanya yang harum menyengat dan krnaci (renyah) dengan tekstur buahnya.

"Alhamdulillah untuk tingkat pengunjung sangat antusias, dalam setiap harinya selalu ada dari mulai pagi, siang hingga sore hari," ungkapnya.

Lanjutnya, kalau untuk pendapatan dalam perharinya dirata ratakan bisa mencapai 1 juta lebih.

"Per 1 kilogramnya kan 35 ribu rupiah, dan perhari di rata ratakan sekitar 30 kilogram," pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Berita iNews Pangandaran di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut