Tradisi Pembacaan Sajarah Kacijulangan
Rabu, 10 Agustus 2022 | 22:09 WIB
"Kalimat tersebut menciptakan awalnya alam semesta. Dari mulai alam ahadiah itu durung ana kang sawiji-wiji. Alam suwung kangsajatining suwung, dengan artian belum ada siang dan malam belum ada cahaya, gelap, belum ada apa-apa. Yang ada hanya dzat naisa kamisllihi," terang Erik.
Tak hanya itu tambah Erik, dilanjut dengan penciptaan Nur Muhammad, terciptanya kanjeng para Nabi, para rosul.
"Secara rinci menceritakan dari mulai penciptaan Nabi Adam, manusia pertama Ing Dalam Sawarga. Sampai diturunkannya ke alam dunia. Hingga menceritakan punya turunan yang banyak," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah