Insiden berulang pada Sabtu, 15 November, satu ekor rusa tambahan ditemukan tewas dengan luka serupa. Total, empat ekor rusa dinyatakan mati diduga kuat diterkam kawanan anjing liar yang berkeliaran di sekitar area villa.
“Awalnya ada sembilan ekor rusa berbagai jenis yang dipelihara. Pernah beberapa kali kabur ke pemukiman warga, tapi selalu berhasil digiring kembali. Keempat bangkai rusa sudah dikubur di area Villa Harriet milik Bu Susi di pesisir Blok Tagok Bojongkarekes, Desa Babakan.” Ujar Yudi salah satu pekerja.
Sementara itu, S.B Hadiat Kalseba Petugas BKSDA Pangandaran mengatakan, “Keempat rusa yang mati adalah jenis rusa India atau Axis, tidak termasuk satwa dilindungi. Siapa pun boleh memelihara jenis ini. Tapi kami bersama Polres Pangandaran akan meningkatkan pengawasan agar kejadian tak terulang.”
Setelah menerima laporan, tim Polres bersama Polsek Pangandaran turun ke area villa, memeriksa pagar, dan menelusuri jalur yang kemungkinan dijebol kawanan anjing liar.
Pemeriksaan dilakukan bersama BKSDA dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pangandaran sebagai ahli penanganan satwa.
Di tengah gaduhnya publik, Aipda Yusdiana, Plt Kasi Humas Polres Pangandaran, angkat suara. Ia memastikan bahwa laporan Susi telah diterima melalui WA Pengaduan Kapolres pada Minggu, 16 November 2025 pukul 12.44 WIB.
Tak lama setelah informasi masuk, Polres mengaku langsung mengerahkan personel Piket Pamapta, didampingi Satreskrim, Intelkam, Polsek Pangandaran, BKSDA, Dinas Peternakan, Satpol PP, dan unsur terkait lainnya untuk mengecek lokasi dan memastikan kebenaran kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih mengumpulkan bukti dan menelusuri keberadaan kawanan anjing yang diduga menjadi pelaku penyerangan.
Duka mendalam Susi Pudjiastuti menyisakan tanda tanya besar sekaligus menjadi alarm keras untuk keamanan satwa dan pengawasan hewan liar di wilayah pantai Pangandaran.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
