PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id Puluhan siswa siswi SMAN di Pangandaran yang tengah mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), keracunan massal. Diduga para siswa siswi baru tersebut keracunan makanan, dan harus mendapatkan penanganan medis.
Peristiwa tersebut menimpa siswa siswi baru di SMA Negeri 1 Mangunjaya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jum'at (19/7/2024) siang.
Dimana ada sekitar 430 siswa dan siswi yang sedang mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), namun 54 orang diantaranya mengalami sakit setelah mengkonsumsi mie dan harus dirawat oleh tenaga medis.
Diketahui, siswa siswi yang sedang dalam perawatan tersebut tersebar di beberapa Puskesmas atau klinik diantaranya di Kecamatan Mangunjaya dan Kecamatan Padaherang.
Dari keterangan siswi yang mendapatkan perawatan Rindi dwi Andriani menyampaikan, dirinya makan makanan mie pada pukul 10.00 wib pada hari Kamis 18 Juni 2024 kemarin.
"Pas makan mie tersebut kondisinya sudah leueur (berlendir) dan mulai terasa sakit itu sore hari namun tidak begitu sakit,"kata Rindi.
Menurutnya, mulai terasa pusing, mual perut sakit itu pagi - pagi, hari Jumat 19 Juni 2024. Kalau makanan itu disediakan oleh sekolah dari pagi hari dan di makannya sudah menjelang siang pukul 10.00 WIB pada hari kemarin 18 Juni 2024, Ujarnya.
Menurut kepala Puskesmas Mangunjaya Suheryanto mengatakan, pada pagi hari pukul 07.00 WIB banyak siswa siswi SMAN 1 Mangunjaya yang berdatangan ke IGD dengan keluhan pusing, mual, muntah dan diare.
Setelah itu, kata Suheryanto, pihaknya dai Puskesmas langsung melakukan tindakan dengan pemeriksaan namun tidak hanya siswa siswi itu saja ada yang lainnya yang terus berdatangan.
"Siswa siswi terus berdatangan ke Puskesmas dengan keluhan yang sama, dan Puskesmas pun berinisiatif untuk mendatangi sekolah SMAN 1 Mangunjaya untuk memastikan apa yang terjadi," Kata Suheryanto.
Selanjutnya, tidak hanya ke Puskesmas Mangunjaya saja, di sekolah pun banyak siswa yang mengalami keluhan yang sama dan dalam penanganan di UKS juga Ruang kelas.
"Kami.dapat informasi bahwa siswa mengalami sakit setelah kegiatan pramuka,"ujarnya.
Yang saat ini dalam perawatan di Puskesmas Mangunjaya 16 orang, di UKS SMAN 1 Mangunjaya dan dalam ruangan kelas sebanyak 21 orang.
Namun ada juga yang dirawat di Puskesmas lain seperti Puskesmas Padaherang 6 orang, di klinik 4 orang dan di klinik sultan medika 3 orang. Untuk saat ini jumlah siswa siswi yang di rawat ada 54 orang, dan belum lagi yang rawat jalan.
"Jadi jumlah keseluruhan yang dalam perawatan ada 54 siswa - siswi, dan di tambah yang rawat jalan yang hanya mengalami pusing, lemas dan hanya di kasih obat saja di sarankan untuk beristirahat di rumah,"ungkapnya.
Dari informasi yang di dapat dari pihak sekolah, bahwa siswa siswi yang mengikuti MPLS tidak melakukan sarapan pagi terlebih dahulu kemungkinan lambung atau kecapaian karena siswa baru.
"Mungkin saja karena paginya tidak sarapan terlebih dahulu, terus kecapaian dan stres yang lebih hingga berdampak," terangnya.
Dari pihak medis, lanjut Suheryanto, untuk saat ini belum bisa mengatakan bahwa siswa itu mengalami keracunan makanan, karena perlu adanya pemeriksaan dari laboratorium. Namun, upaya dari Dinas kesehatan akan melakukan pengambilan sample untuk di lakukan uji lab.
Sementara itu menurut dari pihak sekolah Nuryaman selaku Wakasek SMAN 1 Mangunjaya mengatakan, siswa siswi yang sakit saat ini dalam penanganan medis dan menegaskan bukan karena keracunan.
"Kami pihak sekolah juga belum tahu untuk penyebab dan kejadiannya seperti apa karena saat ini masih dalam penanganan medis," Ungkapnya.
Kemungkinan, dengan kejadian ini siswa siswi mengalami sakit karena berangkat sekolah tidak sarapan terlebih dahulu dan dengan memiliki penyakit lambung.
"Alhamdulilah saat ini dalam penanganan medis,"pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah