"Pada hari kedua memang ada kendala server di Provinsi yang tidak jalan hingga sampai hari ini, sehingga sampai hari ini di lakukan dengan offline," ucapnya saat di Wawancara di lokasi PPDB, Selasa (4/6/2024).
Menurutnya, Secara offline pihaknya menampung semua calon siswa yang datang untuk ditampung dokumen persyaratannya.
"Karena saat ini dengan secara offline nanti mungkin kerja dua kali bagi panitia (PPDB) untuk memasukkan data-data (secara online),"ujarnya.
Daya tampung di SMA Negeri 1 Pangandaran, adalah sebanyak 12 rombongan belajar (Rombel) atau sebanyak 432 siswa semuanya.
"Ada yang tahap 1 yaitu jalur zonasi 50 persen dan afirmasi KETM sebanyak 15 persen. Jadi, di tahap 1 ini zonasi sebanyak 216 siswa dan KETM 64 siswa," kata Awan.
Namun, untuk PPDB tahap dua itu tinggal jalur prestasi yang dimulai pada 24 Juni 2024 mendatang, berarti tinggal sisanya.
"Ya mulai dari prestasi raport, prestasi olahraga, seni dan lain-lain," ungkapnya.
Sementara, untuk kuota, ada anak perpindahan orang tua dan anak guru. Kemudian, ada tambahan lagi yang namanya KETM ekstrem atau calon siswa yang kategori kemiskinan ekstrem.
"Itu dari KCD ada untuk 7 orang. Hanya, satu orang menolak dan mau ke SMK. Akhirnya, kita menerima 6 orang yang KETM ekstrem. Itu pasti prioritas sekali diterima di SMA Negeri 1 Pangandaran," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait