Daop 2 Bandung juga telah melakukan Penerapan Risk Management untuk mengantisipasi gangguan, baik itu sarana, prasarana, maupun keamanan selama pelaksanaan Angkutan Lebaran tahun ini.
Selain itu Daop 2 Bandung menempatkan cadangan sarana, baik itu kereta maupun lokomotif, serta crane di 2 titik yakni Bandung, dan Cibatu.
"Tenaga perawatan sarana juga akan ditempatkan pada 14 titik di seluruh wilayah Daop 2 Bandung, dan akan siaga selama 24 jam," ujarnya.
Sementara itu dari sisi prasarana, penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 13 titik dilakukan sebagai upaya antisipasi risiko gangguan operasional perjalanan KA.
AMUS sendiri merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material diantaranya bantalan rel dan batu balas. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat bilamana terjadi gangguan.
Sedangkan titik rawan longsor, amblesan, serta banjir juga tak luput dari perhatian Daop 2 Bandung. Sebanyak 40 petugas akan ditempatkan untuk melakukan pemantauan khusus di titik-titik rawan tersebut.
"Kami juga telah menyiapkan 82 petugas tambahan, terdiri dari petugas pemeriksa jalur, serta petugas penjaga perlintasan extra untuk memberikan keselamatan dan keamanan. Tidak hanya bagi perjalanan KA saja tetapi juga bagi pelanggan kami," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait