Geger Pemuda Ini Nikahi Mayat Pacar, Bersumpah Akan Setia hingga Keduanya Bertemu di Surga

INDIA, iNewsPangandaran.id -- Kisah berikut ini tergolong menyeramkan. Bagaimana tidak? Seorang pemuda nekat menikahi mayat pacarnya yang sudah mengeluarkan bau busuk.

Memang ada istilah cinta hingga maut memisahkan. Namun pemuda ini tetap mau menikahi pacarnya yang sudah menjadi mayat. Pemuda itu bernama Bitupan Tamuli (27) asal Assam, India.

Dalam sebuah video viral, pernikahan aneh ini dimulai saat Bitupan Tamuli (27) membubuhkan vermilion di dahi dan pipi pacarnya yang sudah meninggal, Prathana. 

Kemudian, Bitupan mengalungkan karangan bunga di lehernya dan satu lagi di leher sang istri.

Saat pernikahan aneh digelar, Prathana yang sudah meninggal itu terlihat mengenakan saree warna merah dan putih. Selain itu Prathana didandani agar terlihat cantik, meskipun sudah menjadi mayat.

Sang pacar diketahui meninggal dunia rumah sakit swasta di Guwahati pada Jumat pekan lalu, lantaran idap penyakit yang berkepanjangan.

Menurut laporan Kalinga TV, seperti dikutip dari Timesnownews, seorang kerabat Prathana bernama Subhon Bora  mengatakan bahwa gadis itu tiba-tiba jatuh sakit beberapa hari sebelum kematiannya.

Penyakit yang diidap Prathana rupanya semakin parah, sehingga hal itu membuatnya menghembuskan nafas terakhir.

Bitupan selaku sang kekasih, memutuskan untuk menikahi Prathana. Ia mengaku sudah berjanji akan menikahinya,

Setelah upacara tabur vermilion, Bitupan kemudian mengucapkan sumpaj akan setia dan akan mempertahankan “pernikahan itu” dalam hidupnya selamanya.

Bitupan juga berjanji tidak akan menikah lagi, dan ini akan menjadi pernikahan satu-satunya seumur hidupnya hingga nyawa menjemputnya.

Menurut Bitupan, ia yakin kalau suatu saat nanti dirinya dan sang istri akan berkumpul lagi di surga atau nirvana.

Video pernikahan yang memilukan itu pun dibagikan di Youtube dan menuai banyak respon dari netizen.

Meskipun ini mungkin tampak seperti insiden anomali, pernikahan dengan orang yang sudah meninggal pernah terjadi di India. 

Editor : Hikmatul Uyun