JAKARTA, iNewsPangandaran.id - Beberapa ulama Indonesia yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW ini ternyata cukup banyak. Satu diantaranya merupakan ayahanda dari presenter berita Najwa Shihab.
Diketahui, Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 635 M. Sudah ribuan tahun ditinggal wafat Nabi Muhammad, namun rupanya keturunan sang Rasul ini banyak tersebar di Indonesia.
Diantara nama-nama keturunan Rasulullah SAW ini pun masih aktif berdakwah menyiarkan agama Islam. Sebutan antropologis untuk orang-orang Hadramaut yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Husein bin Ali ini dipanggil habib. Hanya saja, tidak semua keturunan Nabi mau dipanggil habib.
Berikut beberapa ulama Indonesia keturunan Nabi Muhammad SAW:
1. Habib Luthfi bin Yahya
Habib Luthfi bin Ali bin Yahya.(dok okezone)
Nomor pertama ulama keturunan Nabi Muhammad ini adalah Habib Luthfi bin Yahya. Beliau lahir di Pekalongan pada tanggal 10 November 1947 atau bertepatan dengan 27 Rajab tahun 1367 H.
Ibunya bernama Sayidah al Karimah as Syarifah Nur binti Sayid Muhsin Maula Khilah, sedangkan ayahnya adalah al-Habib al-Hafizh ‘Ali al-Ghalib. Dari kedua orang tuanya inilah, Habib Luthfi bin Yahya mendapatkan jalur nasab sampai Nabi Muhammad SAW.
Selain menjadi pendakwah, Habib Luthfi merupakan tokoh Nahdlatul Ulama. Tak hanya itu, beliau juga menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah.
Habib Luthfi juga pernah menjadi pejabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia sejak 13 Desember 2019.
2. Habib Ali Kwitang
ulama Indonesia keturunan Nabi Muhammad, ada Habib Ali Kwitang
Nomor selanjutnya ada Habib Ali Kwitang, pemimpin Majelis Tak'lim Kwitang.
Nama lengkap Habib Ali Kwitang adalah Ali bin Abdurrahman bin Abdullah bin Muhammad bin Husein Alhabsyi. Beliau lahir di Kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, pada 20 April 1869 M.
Beliau merupakan ulama yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Kampung Betawi di Kwitang. Selain itu Habib Ali juga berdakwah ke Singapura, Malaysia, India, Pakistan, Srilanka hingga Mesir.
Kiprahnya dalam menyebarkan agama Islam pun dituliskan dalam beberapa kitab, di antaranya Al-Azhar Al-Wardiyyah fi As-Shuurah An-Nabawiyyah dan Ad-Durar fi As-Shalawat ala Khair Al-Bariyyah.
Habib Ali lahir dari pasangan Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah, putri kelahiran Meester Cornelis atau kawasan Jatinegara. Garis keturunan Nabi Muhammad pada Habib Ali ini diperoleh dari jalur sang ayah.
Selama hidupnya, Habib Ali mengabdikan diri untuk berdakwah. Murid-murid Habib Ali pun terkenal dan sudah mendirikan pondok pesantren. Beliau wafat pada 13 Oktober 1968.
Editor : Hikmatul Uyun