Ia menjelaskan, buah kolang-kaling yang diproduksinya yaitu hasil membeli dari tetangga yang memiliki pohon aren dikebunnya.
"Saya beli biji aren Rp 40 sampai Rp 50 ribu, tergantung besar kecil bijinya. Terus, sebelum diolah, saya kumpulkan dulu," katanya.
Sekali produksi biji aren, Ia bisa mendapatkan sekitar 15 kilogram kolang-kaling setiap harinya.
"Ya, untungnya lumayan dari perkilonya saya mendapatkan keuntungan Rp 6 ribu rupiah, dari sisa membayar upah mencukil kolang-kaling dan lainnya. Upah mencukil, perkilogramnya kan Rp 2 ribu," ucap Wasim.
Lanjut Wasim, kalau untuk kolang-kaling itu biasanya banyak diburu warga saat bulan Ramadhan saja.
"harganya masih di angka Rp 9 ribu, mungkin nanti pertengahan puasa naik seribu jadi harganya Rp 10 ribu," ujarnya.
Biji aren sendiri memang saat ini sudah mulai jarang sudah banyak yang di tebang. Namun, tambah Warsim, berharap kebutuhan kolang-kaling khususnya di seputaran padaherang bisa tercukupi, pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait