Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jl. Gamelan No. 4, Bandung.
Sejak subuh, ucapan belasungkawa berdatangan dari berbagai penjuru, rekan kerja, pejabat daerah, hingga tokoh industri perbankan, menunjukkan betapa besar pengaruh figur ini bagi dunia keuangan daerah.
Dalam pesan duka yang beredar, doa mengalir deras: “Semoga Allah menerima iman Islamnya, menerima amal ibadahnya, memaafkan segala kesalahannya, menghapus dosa-dosanya, dan menempatkan beliau di Surga-Nya. Aamiin.”
Yusuf Saadudin bukan nama asing bagi dunia perbankan Jawa Barat. Pria kelahiran Bandung tahun 1973 itu dikenal sebagai arsitek penting perkembangan kredit konsumer Bank BJB.
Kariernya melesat lewat sejumlah jabatan strategis, di antaranya, Kepala Divisi KPR & KKB (2019–2021), Kepala Divisi Kredit Konsumer (2021–2024), Pemimpin Segmen Konsumer dan Ritel, sebelum akhirnya dipercaya menahkodai BJB sebagai Direktur Utama.
Di tangan Yusuf, segmen pembiayaan konsumer menjadi salah satu pilar kokoh bisnis Bank BJB.
Secara akademik, Yusuf menempuh pendidikan Sarjana Akuntansi di Universitas Padjadjaran (1999) dan melanjutkan Magister Hukum Ekonomi dan Bisnis di universitas yang sama pada 2015.
Kepergian mendadak sang Direktur Utama ini tentu menjadi pukulan berat, tidak hanya bagi institusi Bank BJB, tetapi juga bagi dunia perbankan Jawa Barat yang tengah bertumbuh.
Pihak keluarga dan perusahaan masih menutup rapat penyebab meninggalnya, sementara publik menanti kejelasan di balik kabar duka yang mengejutkan ini.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
