Bolos Berujung Malu! Pelajar Pangandaran Lari Pontang-Panting Masuk Sawah Saat Dirazia

Irfan ramdiansyah
Operasi Gerdas Hebohkan Padaherang, Puluhan Siswa Bolos Digaruk, Tangis Ibu Pecah. ( Foto: iNewsPangandaran.id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Aksi nekat sejumlah pelajar di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berakhir dengan tangis dan rasa malu. Mereka tertangkap tangan saat asyik nongkrong di luar sekolah, padahal jam pelajaran masih berlangsung.

Operasi gabungan penertiban siswa yang membolos ini dilakukan oleh Tim Gerakan Disiplin Anak Sekolah (Gerdas) Padaherang, melibatkan aparat kepolisian, TNI, pihak sekolah, dan perangkat desa.

Tim menyisir sejumlah lokasi yang kerap dijadikan tempat nongkrong para pelajar, mulai dari warung, pinggir jalan, hingga area persawahan. Begitu melihat petugas datang, sebagian siswa langsung panik.

Ada yang lari pontang-panting menyeberangi sawah, ada pula yang mencoba bersembunyi di balik pepohonan.

Namun usaha mereka sia-sia, satu per satu berhasil diamankan. Puluhan pelajar akhirnya digiring ke Polsek Padaherang untuk menjalani pembinaan dan pengarahan.

Di halaman kantor polisi, para siswa tampak lesu menjalani hukuman disiplin ringan. Ada yang disuruh push-up, ada pula yang terpaksa dipotong rambutnya karena gondrong.

“Operasi ini bukan untuk mempermalukan, tapi untuk mendidik mereka agar kembali ke jalur yang benar,” ujar Endi Sopandi, Ketua Gerakan Disiplin Anak Sekolah Padaherang.

Menurutnya, kegiatan razia seperti ini rutin dilakukan atas laporan masyarakat yang resah melihat banyak pelajar berkeliaran saat jam belajar.

“Tujuan kami jelas, menumbuhkan disiplin. Jangan sampai masa depan anak-anak hancur hanya karena kebiasaan membolos,” tegas Endi.

Namun, suasana di Polsek berubah haru saat sejumlah orang tua datang menjemput anak-anak mereka. Tangis pecah ketika melihat sang buah hati berdiri lesu di hadapan petugas, masih mengenakan seragam sekolah yang kusut dan penuh lumpur.

Salah satu orang tua, Irah, tak kuasa menahan air mata.

“Saya kaget dan sedih. Setiap hari saya percaya anak saya pergi sekolah, ternyata malah keluyuran. Tapi saya juga bersyukur, operasi ini membuat dia kapok. Saya harap ini jadi pelajaran besar buat dia,” ucapnya lirih.

Warga sekitar pun mendukung langkah tegas aparat. Mereka menilai razia ini penting untuk membangun kesadaran disiplin di kalangan pelajar, terutama di tengah maraknya perilaku menyimpang remaja.

Meski begitu, beberapa pihak berharap pembinaan tak berhenti di razia. Sekolah dan keluarga diharapkan terus berkoordinasi agar anak-anak tidak kembali membolos.

Kini, wajah-wajah murung para siswa yang terjaring operasi menjadi cermin bahwa sebuah tindakan kecil seperti bolos sekolah bisa berujung malu dan penyesalan besar. Tapi di balik itu, ada harapan baru: semoga mereka benar-benar berubah, dan disiplin tak lagi sekadar kata.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network