Ia memperkenalkan “Salam Lima Jari” sebagai simbol kekuatan jika seluruh elemen bangsa bersatu. Prof. Sabri memaknai Pancasila sebagai “ruh kebangsaan” yang memberi jiwa bagi persatuan Indonesia.
Menurutnya, esensi terdalam Pancasila adalah cinta, sebagaimana gotong royong yang ditekankan Bung Karno.
Kepala SMK Bakti Karya Parigi, Jujun Junaedi, menyebut kegiatan ini bukan sekadar pamer karya, tetapi aksi nyata pelajar yang mencerminkan nilai beriman, berkebhinekaan, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Deni WJ menambahkan, permainan tradisional menjadi media efektif menanamkan nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari. Ia bahkan mengajak peserta ikut bermain bersama grup kesenian Ki Pamanah Rasa.
Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata dari BPIP kepada para narasumber. Seluruh peserta diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam mengaktualisasikan Pancasila melalui aksi nyata di masyarakat.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait