Tak hanya itu, lebih dari 20 orang juga dilaporkan sempat terpisah dari rombongan atau keluarga, sebagian besar adalah anak-anak. Untungnya, seluruhnya berhasil ditemukan dan dipertemukan kembali, meski beberapa membutuhkan waktu cukup lama.
“Saya sempat panik karena tidak melihat keluarga saat berenang. Tapi petugas cepat membantu dan mengarahkan saya kembali,” ungkap Warsih, wisatawan asal Bandung.
Petugas Balawista terus melakukan patroli rutin dan memberikan imbauan kepada wisatawan, khususnya para orang tua, agar lebih memperhatikan anak-anak mereka selama berada di kawasan pantai.
Zona larangan berenang, terutama di antara Pos 4 dan Pos 5, diketahui memiliki arus yang kuat dan pusaran air berbahaya.
Oleh karena itu, pengunjung diimbau untuk mematuhi tanda peringatan dan selalu mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di pantai.
Dengan kerja sama antara petugas dan wisatawan, liburan di Pangandaran dapat dinikmati dengan aman dan menyenangkan.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait