PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Libur panjang Waisak di Pantai Pangandaran diwarnai dengan beberapa insiden kecelakaan laut. Sejumlah wisatawan dilaporkan nekat berenang di zona terlarang yang telah diberi tanda bendera merah oleh petugas. Minggu (11/05/2025)
Akibatnya, mereka terseret arus ke tengah laut. Beruntung, seluruh korban berhasil diselamatkan berkat kesigapan tim penjaga pantai Balawista.
Selama dua hari terakhir, tercatat empat kejadian wisatawan terseret arus. Seluruhnya berhasil ditangani dengan baik oleh petugas yang terus berjaga di titik-titik rawan.
“Kami terus mengingatkan agar wisatawan tidak berenang di zona terlarang, karena arus di sana cukup kuat dan membahayakan,” ujar Abdul Rohman, petugas Balawista.
Tak hanya itu, lebih dari 20 orang juga dilaporkan sempat terpisah dari rombongan atau keluarga, sebagian besar adalah anak-anak. Untungnya, seluruhnya berhasil ditemukan dan dipertemukan kembali, meski beberapa membutuhkan waktu cukup lama.
“Saya sempat panik karena tidak melihat keluarga saat berenang. Tapi petugas cepat membantu dan mengarahkan saya kembali,” ungkap Warsih, wisatawan asal Bandung.
Petugas Balawista terus melakukan patroli rutin dan memberikan imbauan kepada wisatawan, khususnya para orang tua, agar lebih memperhatikan anak-anak mereka selama berada di kawasan pantai.
Zona larangan berenang, terutama di antara Pos 4 dan Pos 5, diketahui memiliki arus yang kuat dan pusaran air berbahaya.
Oleh karena itu, pengunjung diimbau untuk mematuhi tanda peringatan dan selalu mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di pantai.
Dengan kerja sama antara petugas dan wisatawan, liburan di Pangandaran dapat dinikmati dengan aman dan menyenangkan.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait