Titi menjelaskan, terdapat beberapa jenis crossmatch, di antaranya:
- Major Crossmatch: Serum penerima direaksikan dengan sel darah merah donor.
- Minor Crossmatch: Serum donor direaksikan dengan sel darah merah penerima.
- Computer Crossmatch: Menggunakan sistem elektronik untuk menguji kecocokan darah.
Namun, hanya tiga rumah sakit di Jawa Barat yang memiliki alat crossmatch otomatis, salah satunya RSUD Pandega.
“Alat ini sangat membantu memastikan kecocokan darah secara lebih cepat dan akurat sebelum transfusi,” tambah Titi.
Berikut tahapan pemeriksaan crossmatch otomatis di RSUD Pandega:
1. Registrasi Pasien: Pencatatan dan pendataan kebutuhan darah.
2. Pengambilan Labu Darah: Menggunakan metode FIFO (First In, First Out).
3. Pemeriksaan Golongan Darah: Untuk mencocokkan golongan darah pasien dan donor.
4. Sentrifugasi Darah: Memisahkan komponen penting dari darah.
5. Pengerjaan Crossmatch Otomatis: Dilakukan menggunakan alat canggih secara otomatis.
“Hasil dari pemeriksaan crossmatch ini akan menentukan apakah transfusi dapat dilakukan atau tidak. Dengan demikian, reaksi transfusi yang berbahaya dapat dihindari,” tutup Titi.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait