"Poin kesatu, baret hijau bintang empat, melambangkan persembahan dari abdi Tuhan yang juga bertugas sebagai abdi bangsa dan negara. Poin kedua bintang empat, simbol puncak pengabdian seorang hamba Allah dan prajurit negara, sekaligus mencerminkan empat rukun Islam (Salat, Zakat, Puasa, dan Haji)," ujarnya.
Poin ke ketiga, lambang Kostrad dalam baret tambah Adi Hidayat, menggambarkan komitmen menjadi ksatria penjaga bangsa yang tetap menyatu dengan rakyat. Lalu poin ke empat gabungan bintang dan mihrab, menjadi perlambang ikhtiar dan tawakal dalam pengabdian di TNI, dengan harapan mendapat ridha Allah serta selaras dengan Pancasila dan rukun Islam.
Dan poin ke lima, menara berbentuk tongkat komando dengan lafaz Allah di puncaknya, melambangkan ketaatan dan kepatuhan kepada Sang Pencipta, bahkan setelah mencapai jabatan tertinggi.
"Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga sarana bagi siapa saja yang datang untuk memahami makna mendalam di balik bangunannya," papar Ustaz Adi.
Dengan perpaduan nilai-nilai Islam dan kebangsaan, Masjid Ar Rahman bukan hanya menjadi kebanggaan prajurit TNI, tetapi juga destinasi religi yang menghadirkan ketenangan dan inspirasi bagi masyarakat luas.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait