"Sedangkan pulpitis ireversibel memerlukan perawatan saluran akar (root canal treatment). Jika perawatan tidak efektif, pencabutan gigi mungkin diperlukan dan gigi palsu dapat menjadi solusi," ungkapnya.
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan pulpitis termasuk kebersihan mulut yang buruk, konsumsi makanan manis, cedera akibat olahraga, dan diabetes.
Pulpitis terbagi menjadi dua jenis: reversibel dan irreversibel. Pulpitis reversibel bisa ditangani dengan pengeboran dan penambalan gigi, sedangkan pulpitis irreversibel memerlukan perawatan saluran akar.
Jika perawatan tidak berhasil, gigi mungkin perlu dicabut dan digantikan dengan gigi palsu.
Pencegahan pulpitis bisa dilakukan dengan menyikat gigi secara teratur, membatasi konsumsi makanan manis, melakukan pemeriksaan gigi secara rutin, serta menggunakan pelindung gigi saat berolahraga.
Pasien disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami sakit gigi atau sensitivitas gigi, terutama setelah cedera.
"Untuk Pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami sakit gigi atau sensitifitas, terutama disertai dengan cedera. Pemeriksaan rutin di Poli Gigi RSUD Pandega dapat dilakukan setiap hari Senin sampai Sabtu," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait