Dengan demikian kata Ustad Aripin, di masa ini juga perempuan tetap bisa menjadi pemimpin dengan prasyarat tidak melakukan hal-hal yang menjadi penyebab kemunduran, yaitu tidak adanya kompetensi dan kecakapan mereka.
Sebagai jalan tengahnya tambah Ustad Aripin, diberi pemahaman bahwa "Kepemimpinan Perempuan" dapat dilakukan dalam urusan politik, organisasi maupun pemerintahan. Tidak ada pembedaan pria maupun wanita.
"Mau laki-laki ataupun perempuan memiliki tanggung jawab yang sama di dalam aspek kehidupan, begitupun dalam hal kepemimpinan," ucap Ustad Aripin.
"Dalam kepemimpinan sendiri, yang menjadi krusial adalah kapabilitas dan integritas dari seorang pemimpin, bukan persoalan biologis, seperti jenis kelamin atau gender," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait