PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Isu kepemimpinan perempuan selalu menjadi topik hangat dikalangan masyarakat, dan wacana kepemimpinan perempuan selalu menarik untuk dibahas. Seperti hal nya oleh Ustad. Aripin S.Pd.i, ketua FKPAI ( Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam) Kabupaten Pangandaran.
Menyikapi fenomena tersebut, Ustad. Aripin S.Pd.i pun mencoba memaparkan, fakta sejarah banyak raja maupun pemuka agama perempuan, tak terkecuali dalam sejarah peradaban Islam.
Dalam Al-Quran sendiri, dikisahkan tentang ratu dari negeri Saba’ yang digambarkan memimpin kerajaan besar dan memiliki kebijaksanaan, tak terbantahkan.
Secara jumlah, mungkin pemimpin atau pemuka agama perempuan sangat sedikit sekali dibanding ulama, penguasa ataupun intelektual pria. Sejarah telah menunjukkan bahwa perempuan bisa juga mampu menjadi pemimpin, baik itu dalam hal agama maupun pemerintahan.
"Salah satunya kepemimpinan Aisyah, dimana para Ulama hadits telah sepakat Aisyah adalah ulama perempuan pendapatnya dirujuk kaum pria, dan banyak meriwayatkan hadits," katanya.
Dengan demikian kata Ustad Aripin, di masa ini juga perempuan tetap bisa menjadi pemimpin dengan prasyarat tidak melakukan hal-hal yang menjadi penyebab kemunduran, yaitu tidak adanya kompetensi dan kecakapan mereka.
Sebagai jalan tengahnya tambah Ustad Aripin, diberi pemahaman bahwa "Kepemimpinan Perempuan" dapat dilakukan dalam urusan politik, organisasi maupun pemerintahan. Tidak ada pembedaan pria maupun wanita.
"Mau laki-laki ataupun perempuan memiliki tanggung jawab yang sama di dalam aspek kehidupan, begitupun dalam hal kepemimpinan," ucap Ustad Aripin.
"Dalam kepemimpinan sendiri, yang menjadi krusial adalah kapabilitas dan integritas dari seorang pemimpin, bukan persoalan biologis, seperti jenis kelamin atau gender," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait