Pemeriksaan Hewan Kurban Jelang Idul Adha di Pangandaran Diintensifkan

Eris Riswana
Pemeriksaan Hewan Kurban Jelang Idul Adha di Pangandaran Diintensifkan. ( Foto: iNewsPangandaran.id/Eris Riswana)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pangandaran mengintensifkan pemeriksaan hewan di sejumlah kandang peternak menghadapi hari raya Idul adha 1445 H pada tanggal 17 Juni 2024, mendatang.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan hewan ternak layak menjadi hewan qurban.

Pemeriksaan kesehatan hewan qurban rutin dilakukan, dalam rangka menjamin pelaksanaan penyembelihan hewan qurban sesuai dengan Kaidah Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat untuk menghasilkan produk yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal.

Kegiatan pemantauan, pengawasan, pengendalian hewan kurban Dinas Pertanian dan peternakan Kabupaten Pangandaran melibatkan 20 petugas termasuk dokter hewan.

"Jauh jauh hari sudah dilakukan pemantauan dari mulai kecamatan Cimerak, Cijulang, Mangunjaya juga Padaherang," Ucap Yadi selaku Kadis saat di wawancara di lokasi pengecekan Wilayah Dusun Kedungrejo Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran, Senin 10 Juni 2024.

Menurutnya, dipastikan hewan - hewan yang akan di sembelih dalam keadaan sehat, selain pengecekan kondisi hewan juga di berikan Vitamin terhadap hewan hewan tersebut.

Untuk jumlah hewan yang sudah dilakukan pemeriksaan, kata Yadi, dari mulai peternak juga penjual hingga hari ini sapi 1.579, kambing 700 dan domba 1. 377 ekor. Menurutnya, dari dua minggu ke belakang sudah di lakukan pengecekan, untuk tempat penjualan hewan kurban harus memiliki surat keterangan hewan Asal (SKHA), dan untuk hewannya di nyatakan sehat.

"Dan untuk hewan di nyatakan sehat itu berdasarkan hasil pemeriksaan oleh dokter hewan dan untuk usia hewan itu bisa dilihat dari giginya," ujar Yadi.

Selanjutnya, hewan untuk kurban itu di utamakan harus jantan, karena kalau betina harus berkembang populasi ternak.

"Ya meskipun untuk harga betina lebih murah, kalau di potong, tidak dapat berkembang populasi yang ada di sini, yang intinya betina produktif tidak boleh," jelasnya.

Selain itu menurut kabid Peternakan Deni Rahmat menyampaikan, setelah beberapa minggu di lakukan pengecekan hewan kurban tidak terindikasi atau terdapat penyakit menular.

"Bilamana ada penyakit menular pada salah satu ekor hewan itu akan sangat berdampak sekali terhadap populasi lainnya,"kata Rahmat.

Maka dari itu sangat penting bagi peternak atau penjual selektif terhadap hewan yang akan dijual untuk kurban.

"Dari hasil di lapangan bagi para peternak atau pun penjual sudah cukup selektif karena tidak ingin berdampak terhadap penjualannya," imbuhnya.

Tentu akan minim pembeli bila terdapat hewan yang ia jual mengalami sakit, mereka pedagang atau peternak sudah paham bilamana sapi atau kambing miliknya sakit langsung dilakukan isolasi atau karantina.

Sementara itu menurut salah satu pedagang hewan kurban Warid mengatakan, untuk penjualan kurban pada tahun sekarang 2024 ada peningkatan dibandingkan tahun tahun ke belakang. Dari segi harga, hewan yang ia jual bervariasi tergantung bobot sapi yang akan di belinya dari mulai 20 hingga 40 juta rupiah.

"Alhamdulilah untuk idhul adha 2024 sekarang sebanyak menyediakan 40 ekor sapi, lebih banyak dari tahun tahun kemarin," pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network