"Alhamdulilah dengan permintaan tinggi dari pasar luar negri kelompok ini akhirnya mendapatkan perhatian pemerintah,"bangganya.
Saat ini mulai dibuatkan HAKI (Hak Cipta) serta rencana pengadaan alat yang bisa menunjukan produktivitas karena selama ini hanya menggunakan alat seadanya dan cenderung kerajinan tangan(Hand Made), ungkapnya.
Sementara itu Ida Nurlaela Wiradinata, Ketua Dekranasda Kabupaten Pangandaran mengatakan, awalnya tidak terpikir ada pengrajin sapu ijuk di wilayah ujung Kabupaten Pangandaran. Dan para pelaku perajin nya ibu-ibu yang nungguin anaknya sekolah, dan di bentuk oleh Yayasan Pendidikan sekolah.
"Dari cerita pemilik yayasan, muncul ide gagasan tersebut, disaat melihat ibu-ibu di saat nungguin anaknya pada bengong, dan muncul ide untuk memfasilitasi mereka dengan kegiatan, namun menguntungkan bagi mereka, yaitu dengan membuat sapu dari injuk,"kata Ida.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait