Menurutnya, selain membuat sapu injuk, pihaknya juga membuat polaan berupa produk setengah jadi dan itu khusus untuk ekspor ke Jepang.
"Untuk capaian pasar sapu injuk ini di luar perkiraan, yang awalnya hanya untuk memberdayakan ibu - ibu guna mengisi kekosongan waktu mereka, malah di luar ekspektasi sampai di lirik oleh pasar mancanegara hingga bisa ekspor,"jelasnya.
Lanjut Ai, untuk bahan bakunya pun terbilang masih mudah di dapat, dan untuk di daerah Pangandaran sendiri bahan bakunya sangat melimpah.
"Untuk ekspor dikirim ke Jepang dan daerah Asia lainnya, dalam perbulan permintaan nya mencapai 15 ribu pcs polaan, dengan kalkulasi omset di kisaran 60 juta rupiah," kata Ai.
Kalau untuk yang ekspor ke Jepang itu polaan dan kalo yang sudah jadi sapu itu ke pasar lokal Jawa Timur.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait