931 Hektare Sawah di Pangandaran Terendam Banjir, Petani Menjerit Rugi Miliaran Rupiah
“Sudah tinggal panen… tapi mau bagaimana? Sudah terendam semua. Nggak bisa diselamatkan,” ucapnya lirih.
Luapan Sungai Citanduy diduga menjadi pemicu utama banjir yang melumpuhkan lumbung padi Pangandaran ini. Debit air yang melonjak drastis membuat sungai tak lagi mampu menampung aliran dari hulu.
Sementara itu, sebagian petani yang lahannya masih tersisa berusaha menyelamatkan apa pun yang mungkin. Ada yang mulai membalik tanah lebih awal demi mengejar musim tanam berikutnya, meski ancaman banjir susulan masih menghantui.
“Ciganjeng saja 300 hektar terendam. Kerugian sudah miliaran rupiah. Hampir seminggu tidak surut-surut. Padi sudah tidak bisa diselamatkan,” kata Tantori, petani yang memantau langsung lahan terdampak.
Data resmi dari Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran mencatat, 781 hektar sawah di Padaherang tenggelam, ditambah 150 hektar sawah di Kalipucang, sehingga total 931 hektar lahan pertanian kini lumpuh.
Angka kerugian diperkirakan menembus nilai miliaran rupiah, dan dikhawatirkan memicu gangguan suplai beras dari wilayah yang selama ini menjadi lumbung pangan lokal.
Banjir kali ini bukan hanya memutus rezeki petani, tetapi juga menorehkan luka mendalam bagi ratusan keluarga yang menggantungkan hidup pada hasil sawah.
Apabila curah hujan tetap tinggi dan tanggul Sungai Citanduy tidak mendapat penanganan serius, warga khawatir bencana serupa akan terus berulang dan petani lagi-lagi menjadi korban paling depan.
Editor : Irfan Ramdiansyah