Skandal Tiket Palsu Pangandaran Berlarut, DPRD Menggertak: Bongkar Sampai ke Akar!

“Inspektorat harus lebih keras! Libatkan ulama, psikiater, siapa pun yang bisa membantu agar mental birokrat kita bersih. Jangan sampai ada celah kebocoran lagi,” ucapnya dengan nada serius.
Di sisi lain, pihak kepolisian melalui Kasatreskrim Polres Pangandaran AKP Idas Wardias mengaku kasus ini belum masuk babak final. Polisi masih melakukan penelaahan untuk memastikan apakah ada unsur pidana korupsi dalam permainan tiket wisata palsu ini.
“Kasusnya masih berjalan, masih tahap penelaahan. Kita harus hati-hati, apakah ada tindak pidana korupsinya, itu yang sedang kita dalami,” kata Idas.
Namun, pernyataan itu justru memunculkan tanda tanya di tengah masyarakat. Publik mendesak agar penyelidikan tidak bertele-tele.
Skandal yang sudah menyeret nama besar pariwisata Pangandaran ini dianggap sudah cukup lama menggantung tanpa kepastian.
Kasus tiket wisata palsu Pangandaran kini jadi ujian besar bagi DPRD, Pemkab, dan aparat penegak hukum. Masyarakat berharap, semua pihak serius menuntaskan perkara ini, bukan sekadar saling lempar wacana.
Apalagi, Pangandaran dikenal sebagai salah satu destinasi wisata primadona Jawa Barat. Jika dibiarkan, bukan hanya nama baik pariwisata yang tercoreng, tapi juga kepercayaan wisatawan yang bisa hancur.
Editor : Irfan Ramdiansyah