Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pada momen-momen tertentu seperti libur panjang atau hari besar, pengawasan langsung dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan inspektorat harus lebih ketat guna menghindari kebocoran.
Asep menjelaskan bahwa kebocoran retribusi bisa terjadi akibat beberapa faktor, seperti wisatawan yang masuk tanpa tiket atau sistem pengelolaan yang kurang optimal. Oleh karena itu, selain sistem digital, ia juga menekankan perlunya pembaruan model pintu masuk atau gate wisata.
"Minimal seperti pintu masuk utama di Pantai Barat, di mana terdapat gate khusus untuk motor wisata, motor warga, mobil warga, dan mobil wisatawan. Infrastruktur ini harus segera disiapkan agar lebih tertata," jelasnya.
Jika sistem ini tidak segera diperbarui, menurutnya, akan sulit memilah wisatawan dan warga lokal. "Mau tidak mau ini yang harus dilakukan, karena gate ini merupakan wajah objek wisata, bentuknya juga harus lebih baik," tuturnya.
Asep menegaskan bahwa sudah saatnya Kabupaten Pangandaran berbenah dalam hal peningkatan pendapatan daerah.
"Kalau soal penataan kawasan, saya kira sudah jauh lebih baik. Sekarang saatnya fokus pada pengelolaan retribusi agar lebih transparan dan efektif," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah