Menurutnya, apabila ada kejadian - kejadian di objek wisata misalnya ada wisatawan yang sakit atau menjadi korban laka laut, itu yang menangani pertama adalah tim P3K bersama Basarnas dan stakeholder lainnya.
Setelah itu, kata Liza, dari posko P3K akan dirujuk ke RSUD Pandega Pangandaran yang didampingi petugas kesehatan dan lainnya.
"Kami di RSUD Pandega Pangandaran siap menerima rujukan baik itu dari lokasi kejadian wisata, Puskesmas atau dari manapun yang memang pasiennya perlu dirujuk," Ujarnya.
Lanjut Liza, selalu siaga 24 jam dan walaupun bukan momen libur Nataru kita di IGD selalu siap siaga 24 jam.
"Jadi walaupun di momen hari libur, pihaknya di RSUD Pandega Pangandaran sama sekali tidak ada libur, selama libur panjang natal dan tahun baru ini, RSUD Pandega Pangandaran hanya poli rawat jalan saja yang libur," Jelasnya.
Dan untuk IGD, untuk kamar bersalin, kamar operasi itu siaga 24 jam.
"Jadi apakah pasien tersebut perlu dioperasi atau apa pun itu penanganannya tinggal berkonsultasi dengan dokter yang memang siaga ketika dibutuhkan,"ujarnya.
Sementara untuk mekanisme pelayanan, pihaknya tidak bisa jemput pasien ke luar RSUD Pandega Pangandaran. RSUD Pandega Pangandaran, hanya menerima rujukan ketika ada pasien dari Puskesmas yang perlu dirujuk.
Jika ada kejadian di kawasan objek wisata, RSUD PANDEGA menerima apapun kondisi pasiennya mau itu dari kejadian laka laut ataupun laka lantas.
"Untuk pasien dengan kriteria gawat darurat, bisa datang langsung ke IGD RSUD Pandega Pangandaran. Adapun kriteria gawat darurat diantaranya mengancam nyawa, adanya gangguan pada jalan nafas dan adanya penurunan kesadaran," Pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah