"Itu pun dilakukan dengan proses penyaringan tidak langsung di gunakan,"ucapnya saat di temui di rumahnya.
Karena kesulitan mendapatkan air, warga terpaksa harus menggunakan air yang ada, kata Irahwati, itu pun tidak bisa di gunakan untuk mandi apalagi memasak sama sekali tidak bisa, paling hanya bisa digunakan untuk mandi entog (hewan).
"Untuk bantuan air memang sempat ada, namun hanya satu kali pengiriman sampai saat ini belum ada lagi,"ujarnya.
Sementara itu, sebagian warga di Blok Sidamulya RW 08 Dusun Cihideung Desa Ciganjeng, yang terdiri dari 150 KK ini, selain memanfaatkan air sumur yang keruh, juga memanfaatkan air sungai yang kotor kecoklatan.
Nampak ibu-ibu di wilayah tersebut menggunakan air sungai yang kotor untuk mencuci.
Umyati mengatakan, mencuci di sungai terpaksa dilakukan meski kondisi airnya kotor.
"Terpaksa menycuci di sungai meskipun airnya kotor karena air sumur di dalam rumah sudah berwarna kuning seperti emas," kata Umyati.
Itu pun hanya bisa di gunakan untuk mandi setelah dilakukan penyaringan, dan tidak bisa untuk memasak atau pun diminum, pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah