Suami kemudian mengambil air minum untuk sang istri. Namun ia meminta sang kakak untuk menemani Nor Ezaty. Betapa terkejutnya sang kakak saat melihat Nor Ezaty sudah membiru.
"Saat saya datang ke sana saya melihat (almarhumah) membiru. Tapi saya tidak ngobrol dengan suaminya, bilang kalau istrinya sudah tiada. Saya takut dia lemah," ujarnya.
Tak lama kemudian, suami melihat sendiri kondisi istrinya yang sudah lemas. Mereka lantas segera menelepon ambulans rumah sakit, dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayinya.
Ketika diperiksa dokter, nyawa ibunya sudah tak terselamatkan, tapi bayi yang ada dalam kandungan masih hidup.
“Kami menelpon ambulans dan menyuruh mereka datang. Mereka melakukan CPR (bantuan pernafasan). Saat itu bayinya masih baik-baik saja tapi ibunya sudah tiada," tutur kakak ipar.
Segala macam cara dilakukan pihak rumah sakit untuk menyelamatkan sang bayi. Tapi Tuhan berkehendak lain. Bayi itu menyusul ibunya wafat.
“Tetapi sesampainya di rumah sakit, dokter memberi tahu bahwa bayinya telah meninggal,” ujarnya.
Sontak, tangis pilu pun keluar dari mulut suami Nor Ezaty. Penantian 4 tahun menanti anak pertama, kini berakhir pilu. Istri beserta bayinya kini meninggal dunia dalam waktu bersamaan.
Jenazah Nor Ezaty dan bayinya kemudian dimakamkan di Pemakaman Islam Sungai Sireh, Selangor pada Selasa pukul 21.40.
Editor : Hikmatul Uyun