Menurutnya, dalam pertandingan cabang olahraga (Cabor) catur menggunakan sistem swiss manager 5 babak yang diikuti 28 atlet/provinsi.
"Untuk waktu pikir masing-masing peserta adalah 60 menit sampai dengan selesai. Tanpa increment," kata Eko.
Mereka adalah pecatur pelajar tunanetra terbaik di masing-masing provinsi, Alhamdulillah anak didiknya dapat mempersembahkan hasil terbaik untuk Jawa Barat.
Tentunya dalam pertandingan catur standar ini, persaingannya sangat ketat. Pasalnya, tidak dipisahkan antara atlet katagori B1 dan B2.
Sementara itu sang juara Krisna Aji mengatakan, untuk menghadapi event tingkat nasional ini dirinya hanya melakukan persiapan latihan rutin seperti biasanya.
"Olah Raga Catur ini memang saya suka, jadi ada atau tidak ada event tetap berlatih untuk mengasah kemampuan serta menemukan taktik dan ilmu baru," ungkapnya.
Dalam ajang O2SN ini, kata Krisna, adalah merupakan momen berharga untuk diikuti, karena hanya diperuntukkan bagi pelajar.
"Jadi belum tentu atlet yang saat ini bertanding akan mengalami ajang O2SN berikutnya," ujarnya.
"Dengan dukungan doa, support dari semua pihak Alhamdulillah saya bisa meraih emas pada O2SN tahun ini. Prestasi ini saya persembahkan untuk orang tua, pelatih, sekolah, Kabupaten Pangandaran dan Provinsi Jawa Barat," tutupnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah