Setelah ibunya mengirim pesan tersebut, Abdul kemudian mengaku sudah merasakan firasat aneh.
"Saat itu, sebenarnya saya merasa bingung, kayak ada firasat aneh. Biasanya kalau mau pulang dari mana pun, ibu tuh gak pernah kirim foto dan chat. Tapi pas hari itu, ibu malah kirim foto sama chat," ucap Abdul dengan suara terisak, dikutip dari laman video Astro Awani.
Menurut laman Alhijrah TV, kronologi kecelakaan maut ini terjadi di kilometer 5 Jalan Segamat-Kuantan pada Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 18.37 waktu setempat.
Ketika itu, ibu dan anak-anak itu baru pulang dari rumah ayah mereka Amir Ruddin Ismail (46), di Kluang dan hendak kembali ke Segamat. Sang ayah adalah Imam Eksekutif di Ladang Tereh Utara, Kluang, sementara ibunya adalah seorang guru di Sekolah Agama Kemedak, Segamat.
Anak sulung mereka, Abdurahhman (19), tidak ikut ke Segamat pada saat itu karena tinggal di Kluang, sehingga dia selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Kecelakaan ini terjadi ketika mobil yang mereka kendarai mengalami kecelakaan beruntun dengan beberapa kendaraan lain, yaitu truk trailer, sebuah Honda HRV, sebuah Proton Wira, sebuah Perodua Bezza, dan Perodua Alza yang dikendarai oleh keluarga tersebut.
Dalam perjalanan saat di Jalan Segamat-Kuantan, sebuah mobil Honda HRV melambat lantaran adanya pekerjaan perbaikan jalan.
Namun tanpa diduga, sebuah truk yang membawa muatan pasir tiba-tiba kehilangan kendali dan masuk ke jalur berlawanan. Truk itu gagal mengerem dan kehilangan kendali. Truk berbelok ke kanan jalan dan bertabrakan dengan Perodua Alza yang membawa keluarga beranggotakan tujuh orang tersebut.
Editor : Hikmatul Uyun