Menurutnya, ia mewakili warga Dusun Pasar dan Cihideng yang kebingungan kepada siapa harus berkomunikasi dalam segala hal yang berkaitan dengan tower.
"Kenapa kami lakukan itu, ya awalnya tidak adanya pemberitahuan terkait perpanjangan tower setelah tahun 2022 sebagai mana telah di sepakati dulu dari pihak Perusahan Protelindo yang di wakili oleh saudara Yudi dan telah di tandatangani oleh warga dengan Yudi dan bahkan arsif tersebut yang menurut Yudi akan diberikan ke pihak pemilik tanah,"ujar Dian.
Namun, sampai tahun 2022 berakhir dan memasuki 2023 berjalan sekitar 4-5 bulan tower tersebut masih berdiri tegak dan beroperasi, tanpa adanya musyawarah kembali baik dari pihak perusahan atau pun pemilik tanah.
"Maka atas dasar itu lah warga melayangkan berita acara kepada perusahaan hingga pemadaman," kata Dian.
Menurutnya warga merasa cemas, ketakutan karena dengan berdirinya tower yang cukup lama dan banyak hal yang terjadi, sepertivsaat musim hujan dan sambaran petir yang mengakibatkan kerusakan alat - alat elektronik.
Selain itu jika terjadi gempa, struktur tanah bergeser dari ujung huller gabah sampai dengan tempat wudhu masjid.
Editor : Irfan Ramdiansyah