get app
inews
Aa Text
Read Next : Terkendala Gangguan Server, Emak-emak Rela Antri Berebut Nomor Urut Pendaftaran PPDB

Sapu Injuk Produksi Emak-emak di Pangandaran Tembus Pasar Luar Negeri

Selasa, 10 Januari 2023 | 22:51 WIB
header img
Ida Nurlaela Wiradinata melihat hasil produksi sapu injuk emak-emak. ( Foto: iNewsPangandaran.id/Eris Riswana)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Berawal dari keinginan untuk berdayakan emak-emak, Yayasan Hade yang berdiri di Dusun Bantarloa Desa Kertajaya Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran Jawa Barat, ciptakan lapangan pekerjaan memproduksi sapu berbahan dasar injuk dan produk nya tembus mancanegara.

Nampak, setiap harinya emak- emak ini disibukan dengan merangkai injuk yang sudah di pilah untuk dijadikan sapu, dan emak-emak ini melakukannya setelah pekerjaan rumah mereka selesai, sembari menunggu anak yang sedang sekolah.

Ai Saltika pembina di kelompok sapu injuk ini mengatakan, yang tergabung di Yayasan Hade ini ada sekitar 45 ibu - ibu rumah tangga dan belasan pemuda. Kenapa kami lebih memberdayakan ibu-ibu, kata Ai, karena disini mayoritas petani jadi kalau tidak sedang mengolah sawah mereka menganggur, jadi tidak ada salahnya membuka lapangan kerja guna mengisi waktu yang kosong para ibu-ibu ini.

"Kami bersyukur meskipun tidak semua terakomodir setidaknya bisa sedikit terberdayakan dan membantu untuk kebutuhan dapur," ucapnya saat di temui di lokasi pembuatan sapu injuk.

Menurutnya, selain membuat sapu injuk, pihaknya juga membuat polaan berupa produk setengah jadi dan itu khusus untuk ekspor ke Jepang.

"Untuk capaian pasar sapu injuk ini di luar perkiraan, yang awalnya hanya untuk memberdayakan ibu - ibu guna mengisi kekosongan waktu mereka, malah di luar ekspektasi sampai di lirik oleh pasar mancanegara hingga bisa ekspor,"jelasnya.

Lanjut Ai, untuk bahan bakunya pun terbilang masih mudah di dapat, dan untuk di daerah Pangandaran sendiri bahan bakunya sangat melimpah.

"Untuk ekspor dikirim ke Jepang dan daerah Asia lainnya, dalam perbulan permintaan nya mencapai 15 ribu pcs polaan, dengan kalkulasi omset di kisaran 60 juta rupiah," kata Ai.

Kalau untuk yang ekspor ke Jepang itu polaan dan kalo yang sudah jadi sapu itu ke pasar lokal Jawa Timur.

"Alhamdulilah dengan permintaan tinggi dari pasar luar negri kelompok ini akhirnya mendapatkan perhatian pemerintah,"bangganya.

Saat ini mulai dibuatkan HAKI (Hak Cipta) serta rencana pengadaan alat yang bisa menunjukan produktivitas karena selama ini hanya menggunakan alat seadanya dan cenderung kerajinan tangan(Hand Made), ungkapnya.

Sementara itu Ida Nurlaela Wiradinata, Ketua Dekranasda Kabupaten Pangandaran mengatakan, awalnya tidak terpikir ada pengrajin sapu ijuk di wilayah ujung Kabupaten Pangandaran. Dan para pelaku perajin nya ibu-ibu yang nungguin anaknya sekolah, dan di bentuk oleh Yayasan Pendidikan sekolah.

"Dari cerita pemilik yayasan, muncul ide gagasan tersebut, disaat melihat ibu-ibu di saat nungguin anaknya pada bengong, dan muncul ide untuk memfasilitasi mereka dengan kegiatan, namun menguntungkan bagi mereka, yaitu dengan membuat sapu dari injuk,"kata Ida.

"Alhamdulilah sekarang produknya sudah ada hak cipta, mereknya pun sudah dipatenkan," ujarnya.

Bahkan, kata Ida, sudah ada kabar dari Provinsi katanya di bulan maret mendatang akan diberikan mesin.

"Berharap kedepan untuk para pelakunya tidak hanya untuk ib- ibu yang nungguin anaknya sekolah saja, apalagi sudah kerjasama dengan Jepang, kedepan akan kami dorong untuk kelengkapan alat-alat ayang belum dimiliki dan sangat di butuhkan," ungkapnya.

Lanjut Ida, tidak di pungkiri yang awalnya biasa bisa menjadi luar biasa, jadi kami Pemerintah perlu hadir di saat warganya membutuhkan, harus tahu dan memahami, karena kami sebagai mitra kerja pemerintah.

" Intinya akan selalu kami suport, mendukung industri UMKM yang ada di Kabupaten Pangandaran," pungkasnya

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut