Sementara itu, di luar Kompleks Gedung Parlemen Senayan, massa mahasiswa dan buruh menggelar beraksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Mereka juga ingin bertemu dengan Ketua DPR Puan Maharani untuk menyampaikan aspirasinya.
Salah satu orator yang juga koordinator SPSI Bekasi, Gunarto, menyindir sikap Puan Maharani saat ini lantaran pernah menangis tolak harga BBM naik pada era pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Puan Maharani rayakan ulang tahun saat massa demo tolak BBM naik
"Kita tahu semua bahwa dulu ketika di zaman SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), semua kadernya PDIP, wabilkhussus Puan Maharani, yang sekarang Ketua DPR, itu kan nangis-nangis ada kenaikan (harga) BBM," kata Gunarto.
"Nangis-nangis gitu, seolah-olah berpihak kepada rakyat," tambahnya.
Namun sekarang, lanjut Gunarto, dia mempertanyakan apakah Puan akan kembali menangis saat harga BBM naik. Menurutnya, kenaikan harga BBM kali ini sangat tinggi.
"Tapi sekarang, setelah menjadi Ketua DPR, apa yang dilakukan, apakah dia juga nangis terhadap kenaikan (harga) BBM yang sekarang? Apalagi ngomongin kenaikan Pertalite itu sangat tinggi, mengalami kenaikan 30 persen, kan gila gitu," ujarnya.
Gunarto menyayangkan tidak adanya tanggapan dari Ketua DPP PDIP itu, yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. Dia menagih tanggapan Puan Maharani soal kenaikan harga BBM kali ini, apakah akan kembali nangis-nangis seperti dulu.
"Dia nggak ada tanggapan keberpihakannya terhadap rakyat. Hari ini kita cari, hari ini kita pengin minta statement-nya, apa statement dia terhadap kenaikan BBM ini kepada rakyat, apakah akan nangis-nangis lagi atau gimana," paparnya.
Editor : Hikmatul Uyun