Sisa Cahaya di Ujung Waktu: Kisah Pilu Rusli yang Berjuang Sendiri Melawan Kebutaan

Irfan ramdiansyah
Sisa Cahaya di Ujung Waktu: Kisah Pilu Rusli yang Berjuang Sendiri Melawan Kebutaan. ( Foto; Agus Salim)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Di tengah gemuruh dunia yang serba gemerlap, ada seorang pria di pelosok Pangandaran yang bertarung sendirian melawan gelap. Rusli (52), warga miskin asal Dusun Kamplung, Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, kini menatap masa depan hanya dengan harapan yang nyaris padam.

Bukan karena ia sudah menyerah, tetapi karena kedua matanya hampir tak lagi mampu melihat cahaya kehidupan.

Setelah mata kirinya lebih dulu gelap total, kini mata kanan Rusli mulai ikut meredup, dan dalam hitungan hari ia terancam buta total selamanya. Satu-satunya harapan untuk menyelamatkan penglihatannya adalah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cicendo Bandung, namun kemiskinan menghentikan langkahnya bahkan sebelum ia sempat berangkat.

Hari-hari Rusli ia lewati di gubuk reyot berdinding bilik bambu, tanpa kamar mandi, tanpa WC, tanpa fasilitas layak manusia. Gubuk kecil berukuran tak lebih dari 3x4 meter itu menjadi tempat ia menahan tangis, menunggu mukjizat, menanti uluran tangan.

Ketika ditemui wartawan, Rusli tidak mampu menahan getaran suaranya. Dengan tangan meraba dinding bambu agar dapat duduk, ia berbicara sambil menunduk.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network