Ratusan Notaris Tumpah Ruah di Pangandaran, Bahas Etika hingga Integritas di Balik Profesi Bergengsi
“Notaris itu harus jadi benteng kepercayaan publik. Profesional, paham aturan, dan tegak lurus pada hukum,” ujar Asep, lantang.
Ia juga mengungkapkan fakta menarik, kini jumlah notaris di Jawa Barat sudah menembus lebih dari 5.000 orang. Karena itu, katanya, penting ada pembinaan yang rutin agar kinerja dan moralitas tetap sejalan.
“Pertemuan seperti ini jadi ajang evaluasi. Jangan sampai ada yang salah jalan,” ucapnya tajam.
Tak kalah tegas, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Jawa Barat, Dr. H. Dhody A.R. Widjajaatmadja, S.H., Sp.N., menambahkan bahwa forum semacam ini juga menjadi ajang silaturahmi dan penyegaran semangat antaranggota INI.
“Kami berkeliling ke berbagai daerah, termasuk Pangandaran ini, untuk mengingatkan kembali pentingnya kepastian hukum. Notaris wajib patuh pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang telah diubah dengan UU Nomor 2 Tahun 2014,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pengawas Daerah (MPD) INI Ciamis, Hendra Sukarman, S.E., S.H., M.H., membuka sedikit rahasia dapur soal bagaimana pengawasan terhadap profesi ini dilakukan.
“Kami rutin melakukan pemeriksaan tahunan terhadap notaris, termasuk protokol dan etika kerja mereka. Kami ingin pastikan semuanya tetap di jalur hukum dan tidak ada penyimpangan,” tegasnya.
Acara ditutup dengan suasana hangat penuh tawa dan canda. Namun di balik itu, ada pesan serius yang menggaung: profesi notaris bukan sekadar tanda tangan di atas akta, tapi tanggung jawab moral yang menuntut integritas tanpa batas.
Editor : Irfan Ramdiansyah