PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Tak banyak yang tahu, di balik kesibukannya mengelola usaha filet ikan di Batuhiu, Kecamatan Parigi, Abah Rangga pernah menghabiskan hidupnya di dunia seni. Ia adalah dalang wayang golek, sosok yang dulu akrab dengan panggung pertunjukan dan denyut budaya Sunda.
Bertahun-tahun Abah Rangga hidup dari dunia pewayangan. Ia aktif di ranah budaya, mengisi pementasan, menjaga tradisi, dan menjadi bagian dari denyut kesenian lokal. Namun waktu bergerak, selera bergeser, dan panggung wayang perlahan kehilangan penontonnya.
“Zaman berubah,” kata Rangga singkat. Kalimat itu menjadi penanda titik balik hidupnya.
Ketika ruang hidup dari seni makin menyempit, Abah Rangga memilih beradaptasi. Dari dunia simbol, cerita, dan pakem budaya, ia melangkah ke dunia nyata yang lebih keras, usaha pengolahan ikan. Pilihannya jatuh pada filet ikan, melihat potensi laut Batuhiu yang selama ini melimpah namun belum tergarap maksimal.
Editor : Irfan Ramdiansyah
