Jembatan Lapuk Purbahayu, Warga Pangandaran Bertaruh Nyawa Demi Bisa Menyeberang

Irfan ramdiansyah
Jembatan Lapuk Purbahayu, Warga Pangandaran Bertaruh Nyawa Demi Bisa Menyeberang. (Foto: iNewsPangandaran id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Di balik megahnya pembangunan kawasan wisata dan proyek-proyek besar yang kini menghiasi Kabupaten Pangandaran, terselip kisah memilukan dari Dusun Mungganggondang, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran. Sebuah jembatan bambu yang menjadi urat nadi warga, kini hanya tinggal anyaman rapuh yang nyaris ambruk, seolah menunggu waktu untuk benar-benar runtuh.

Jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 1,5 meter dan tinggi sekitar 10 meter itu kini tampak renta dimakan usia. Tiang penyangga mulai miring, pijakan bambu berlubang di sana-sini, dan setiap langkah yang melewatinya bagai perjudian antara hidup dan mati.

Padahal, jembatan ini merupakan satu-satunya akses utama warga menuju ladang, sekolah, dan tempat ibadah. Bukan hanya menghubungkan Dusun Mungganggondang dengan lahan pertanian, jembatan tersebut juga menjadi penghubung antar desa, yakni Desa Purbahayu dan Sukahurip.

Namun akibat kondisinya yang rusak parah, warga kini terpaksa menuruni tebing dan menyeberang lewat dasar sungai. Saat debit air meningkat, akses itu otomatis tertutup total, memaksa warga terisolasi di tengah derasnya arus.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network