Dukungan pemerintah pusat juga jelas terasa. Chritriyati Ariani, perwakilan Kementerian Kebudayaan, menegaskan peran pemuda adat bukan sekadar simbol, tapi benteng utama keberlangsungan tradisi.
“Peran aktif pemuda adat sangat penting untuk keselamatan dan keberlanjutan tradisi. Jambore ini adalah wadah penguatan identitas dan komitmen generasi muda adat dalam memajukan kebudayaan,” katanya.
Tak berhenti pada seminar dan diskusi, jambore ini juga diramaikan dengan pagelaran seni dan praktik pengelolaan wilayah adat. Malam hari, panggung terbuka jadi arena ekspresi budaya musik, tari, hingga cerita rakyat ditampilkan penuh semangat.
Semua itu menghadirkan ruang belajar silang antar komunitas, memperkaya pengalaman sekaligus memperkuat solidaritas.
Jambore Pemuda Adat di Pangandaran kali ini jelas bukan acara biasa. Ia jadi api penyulut identitas, tempat generasi muda adat membangun jejaring, mengasah kepemimpinan, sekaligus menjawab tantangan globalisasi dengan kepala tegak.
Identitas budaya tak sekadar dikenang, tapi dikobarkan!
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait