“Jika aksi yang dilakukan berujung pada pembakaran, penyerangan, dan perusakan, maka itu sudah masuk ranah tindak pidana,” tegasnya.
Selain membahas soal penindakan aksi anarkis, Kapolri juga menyoroti perkembangan kasus yang melibatkan tujuh personel Brimob dalam insiden yang menewaskan seorang pengemudi ojek online di Jakarta.
Ia memastikan proses hukum terhadap para anggota tersebut berjalan cepat dan transparan.
“Penanganan oleh Propam sudah berlangsung. Saya sudah perintahkan agar dilakukan secara maraton. Dalam waktu satu minggu sidang etik harus siap dilaksanakan, dan tidak menutup kemungkinan ada proses pidana jika ditemukan pelanggaran,” jelas Kapolri.
Sebagai bentuk transparansi, Polri juga membuka ruang bagi lembaga eksternal seperti Kompolnas dan Komnas HAM untuk ikut memantau jalannya pemeriksaan.
Menutup pernyataannya, Kapolri mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga ketenangan dan mendukung langkah TNI-Polri dalam menjaga keamanan nasional.
“Kami berharap dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, tokoh nasional, dan elemen bangsa agar bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan di tengah situasi yang ada,” pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
