Langit Pangandaran menghitam oleh asap dari perahu yang dibakar sendiri oleh para nelayan. Petugas pemadam kebakaran yang datang justru jadi korban amukan: mobil Damkar dirusak, kaca dan ban pecah!
Anggota Damkar pun terpaksa mundur dari lokasi, menyelamatkan diri dari kerumunan yang makin liar.
"Tadinya kami aksi damai," ujar Abah Rangga, salah satu tokoh nelayan.
"Tapi Bupati tidak menemui kami. Alhamdulillah, akhirnya kami bisa diterima Pak Sekda. Kami hanya minta satu: keluarkan SKAB!" tegasnya.
Menurut Rangga, tuntutan nelayan punya dasar hukum kuat: Permen No. 7 Tahun 2024.
"Daerah lain sudah keluarkan SKAB, kenapa Pangandaran belum? Hari ini belum ada keputusan. Tapi besok rencananya akan dirundingkan dengan Bupati langsung," katanya.
Sekda Pangandaran Kusdiana akhirnya turun tangan. Ia menemui perwakilan nelayan dan menjanjikan pembahasan lanjutan.
“Kami sudah diskusi. Besok akan dilanjutkan bersama Bupati. Kami siap tampung aspirasi,” ucapnya dengan nada tenang, mencoba meredam amarah.
Sementara itu, Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan turut memantau langsung lokasi kejadian. Ia menegaskan pihaknya siap mengawal proses ini hingga tuntas.
"Saya sudah temui massa. Kami akan kawal mereka besok saat bertemu Bupati. Tapi semuanya harus tetap kondusif," pesannya tegas.
Hari berakhir dengan kepulan asap dan amarah yang belum padam. Besok, semua mata akan tertuju ke Kantor Bupati Pangandaran. Akankah tuntutan nelayan dikabulkan? Atau bara ini akan kembali menyala?
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait