Idam Hamdani, salah satu pengrajin di Saung Katapang, menceritakan perjalanan usahanya. Ia mengawali produksi miniatur dari bahan bambu untuk keperluan properti promosi dengan pesanan dari Amerika.
Seiring waktu, ia beralih menggunakan kayu agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasar wisata lokal.
"Awalnya membuat miniatur dari bambu untuk propinisi dengan pemesan dari Amerika. Lalu beralih menggunakan kayu agar memenuhi pasar wisata Pangandaran. Alhamdulillah, pemasaran berkembang pesat, tidak hanya laku di lokasi wisata, bahkan sampai ke luar kota. Dalam sebulan bisa menjual 300 hingga 400 miniatur, pendapatan lebih dari 10 juta rupiah,"ujar Idam Hamdani.
Salah satu wisatawan, Amin, mengaku tertarik membeli miniatur ini setelah melihatnya di kios-kios dekat pantai. Rasa penasaran membawanya langsung ke tempat produksi.
"Awalnya melihat di kios-kios pantai, tapi penasaran bagaimana cara pembuatannya, jadi beli langsung di tempatnya. Selain dekat dari pantai, miniatur ini juga bagus buat oleh-oleh karena ada tulisan 'Pangandaran'. Harganya pun terjangkau, hanya Rp50 ribu," kata Amin.
Miniatur perahu buatan Saung Katapang dipasarkan melalui kios-kios lokal di area objek wisata Pangandaran, serta secara online. Harga jualnya berkisar antara Rp35 ribu hingga Rp50 ribu, tergantung pada ukuran perahu.
Dengan harga yang ramah di kantong, miniatur perahu ini menjadi salah satu pilihan oleh-oleh favorit para wisatawan.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
