Erwan menyoroti defisit Pemerintah Daerah Pemda Kabupaten Pangandaran yang disebutnya mencapai Rp 411 Miliar.(Foto: iNewsPangandaran.id/Eris Riswana)
"Apa yang di ucapkan Pak Erwan itu realnya tidak mencapai segitu. Saya balik nanya Sumedang nya sudah bagus belum, pak Erwan kan di Sumedang sebagai wakil bupati indek - indeknya kalah tuh, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hanya beda 3 juta saja," ujar Jeje.
"Kalau pak Erwan ngomong, ya saya juga harus ngomong dong tentang Sumedang, indikator macronya kayanya kalah sama yang bungsu deh, kalah sama yang baru berumur 12 tahun," tambahnya.
Indek - indek Sumedang tidak lebih bagus dari Pangandaran, bagusan Pangandaran, hanya kalah di PDRB nya saja.
Lanjut Jeje, bandingkan dari usianya saja sangat jauh kan, 200 tahun dengan 12 tahun, dan itu bukan saya yang buat, provinsi Jawa Barat yang buat.
Jeje juga menjelaskan bahwa defisit di Pangandaran bukan tanpa alasan, dan upaya solutif sedang dilakukan, termasuk melalui pengelolaan portofolio keuangan.
Ia menekankan bahwa Pangandaran memiliki berbagai tantangan geografis dan infrastruktur, tetapi indikator ekonomi di kabupaten tersebut menunjukkan kemajuan, meskipun usia daerahnya relatif muda dibandingkan dengan Sumedang.
Di sisi lain, Erwan Setiawan dalam sebuah acara di Pangandaran sebelumnya menyampaikan keprihatinannya terhadap defisit Pangandaran dan menekankan pentingnya membayar utang.
Erwan juga berjanji akan melakukan kolaborasi lintas sektor jika terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, khususnya dalam hal pengembangan infrastruktur dan wisata di Pangandaran, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
