PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Puluhan siswa SMA Negeri di Pangandaran Jawa barat yang diduga keracunan makanan saat mengikuti kegiatan kepramukaan terus bertambah hingga 66 orang. Bupati Pangandaran bersama Dandim 0625 Pangandaran jenguk para korban.
Sebelumnya, puluhan siswa siswi baru SMA Negeri 1 Mangunjaya Kabupaten Pangandaran, mengalami keracunan masal. Peristiwa tersebut menimpa para siswa yang tengah mengikuti kegiatan kepramukaan selama dua hari di sekolah mereka.
Namun naas, sejumlah siswa mengalami gejala pusing, mual, muntah dan panas, hingga harus dilarikan ke puskesmas terdekat. Diduga puluhan siswa tersebut keracunan makanan dari nasi kotak yang disediakan pihak sekolah.
Dan kini hingga Jumat malam pukul 22.00 WIB, siswa yang diduga Keracunan terus bertambah hingga 66 orang.
Dari jumlah 66 siswa siswi tersebut, di rawat di beberapa lokasi, diantaranya Puskesmas Mangunjaya, Puskesmas Padaherang, klinik dan di ruangan kelas.
Bupati pangandaran Jeje wiradinata bersama Dandim 0625 Pangandaran Letkol Inf Indra Mardiyanto Subroto datang menjenguk para korban.
Widhy Kurniatun, Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah XIII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengatakan, untuk hasil pemeriksaan laboratorium trombositnya di atas standar berarti ada bakteri di dalam tubuhnya.
Untuk perkembangan lebih lanjut, kata Widhy, pihaknya belum mengetahui penyebab juga hasil pastinya apa, perlu di tes lagi.
"Untuk hasil lab nya belum keluar jadi belum bisa memastikan bahwa ini keracunan atau tidak. Kita tunggu hasil labnya apa nanti," Ujarnya.
Lanjut Widhy , hingga pukul 22.00 WIB dari data yang didapat sudah mencapai 66 siswa-siswi yang menjalani rawat inap dan itu tersebar di beberapa lokasi dan untuk kondisinya sudak sedikit membaik.
"Dari pihak dokter pun pada pukul 22.00 WIB sekarang ini akan di lakukan penyuntikan guna meredam bakteri tersebut,"kata Widhy.
Mudah mudahan dengan penanganan medis yang cepat siswa siswi pun akan segara membaik.
"Jadi kami menegaskan bahwa pada hari kamis dan jumat itu bukan kegiatan MPLS yakni kegiatan kepramukaan yang di laksanakan dari pukul 07.00 sampai 16.00 Wib sore, itu pun pulang ke rumah tidak menginap," Ungkapnya.
Namun, pada hari kamis pukul 12.00 WIB siang siswa siswi diberi makan dan keesokan harinya tepatnya pagi hari ada beberapa siswa yang merasakan sakit dan pergi ke puskesmas terdekat.
"Kami dari KCD akan terus memantau perkembangan lebih lanjut, sambil menunggu hasil dari laboratorium," Ungkapnya.
Sementara itu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan, untuk penyebabnya belum diketahui.
"Yang terpenting saat ini dengan cepat dalam hal penanganannya, dari segi obat yang tidak ada akan segera untuk di siapkan, ada empat obat yang di perlukan saat ini," ujarnya.
Untuk kondisinya terlihat sudah mulai membaik, kata Jeje, dokter optimis bisa menanganinya hanya perlu waktu dalam pemulihannya saja.
"Meskipun belum ada hasil, karena ini terjadinya masal kemungkinan di duga keracunan, namun kita lihat hasilnya nanti saja apa, itu ada pada pihak medis," Ungkapnya.
"Mudah mudahan saja dengan cepat penanganannya semuanya akan baik baik saja dan pulih kembali," Pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait