RSUD Pandega Peringati Hari Demam Berdarah ASEAN, Ajak Masyarakat Bersatu Cegah DBD

"Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebar virus dengue berkembang biak di air yang tergenang. Oleh karena itu, langkah kecil seperti membersihkan tempat penampungan air secara rutin dan membuang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, sangat penting dilakukan," tambahnya.
Selain itu, masyarakat juga diajak untuk lebih waspada dan tidak mengabaikan gejala awal demam berdarah seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, mual, hingga munculnya bintik-bintik merah di kulit.
Deteksi dini menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan penanganan pasien DBD. Bagi warga yang membutuhkan pemeriksaan atau penanganan lebih lanjut, RSUD Pandega membuka layanan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit demam dan infeksi.
Melalui layanan ini, diharapkan masyarakat mendapatkan akses medis yang cepat dan tepat untuk mencegah kondisi memburuk.
“Kami siap melayani Sahabat Pandega kapan pun dibutuhkan. Jangan ragu datang ke RSUD Pandega Pangandaran jika merasakan gejala demam berdarah atau membutuhkan informasi pencegahan lebih lanjut,” ajak pihak rumah sakit.
Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, RSUD Pandega mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan DBD. Tidak hanya pada momen peringatan, tetapi juga dalam keseharian, demi menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari ancaman penyakit.
“Salam sehat dan bahagia. Bersama, kita bisa cegah dan lawan DBD!”
Editor : Irfan Ramdiansyah