"Jadi, para pelaku UMKM khususnya di Pangandaran harus mengetahui betul kondisi pasarnya," ujarnya.
Pangandaran ini memiliki potensi yang cukup besar di dunia pariwisata, kata Leendert Noordermeer ,tetapi masih banyak PR yang harus lebih ditingkatkan lagi.
"Tetapi yakin dengan semangat HIPMI apa yang di cita citakan akan tercapai asal fokus dan mau bekerja keras," ujarnya.
Salah satu contohnya yang paling simpel yaitu di pinggiran pantai yang harus lebih di-manage, karena masih terlihat berantakan, kata Leendert Noordermeer.
Jadi tidak hanya terfokus terhadap tourism saja, tetapi juga harus melihat warga Indonesia yang jumlahnya sekitar 250 juta penduduk.
"Itu PR kita yang tentunya bisa menjadi potensi market, tidak hanya untuk turis saja tapi juga para wiraswasta,"jelasnya.
Apalagi tujuannya Pangandaran menjadi Destinasi mendunia, jadi harus berpikir luas karena Pangandaran memiliki potensi yang cukup besar untuk pasar kita sendiri.
Di tempat yang sama Ketua BPC HIPMI Kabupaten Pangandaran Shenna Rizkantya pun mengatakan, banyak potensi di Pangandaran untuk memajukan dunia pariwisata. karena, memang UMKM dan pariwisata ini saling berkaitan.
"Ini peluang kita dan nanti akan mengusulkan dahulu terkait program - program kedepannya untuk mendatangkan ahli di bidang pariwisata,"ungkap Sena.
Terlebih Pangandaran ini bertujuan menjadi destinasi berkelas dunia, tentunya selain SDM, bidang bisnis disini sudah mulai bergeser ke digital dalam segala bidang pengemasan, pemasaran dan e-commerce.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Pangandaran Tedi Garnida mengatakan sangat terbuka dengan berbagai upaya anak muda di Pangandaran untuk membuka berbagai peluang usaha.
“Apalagi para kelompok pengusaha muda ini atau HIPMI dapat memberikan peluang usaha yang lebih banyak. Tentu kami terbuka untuk hal itu,” pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah