Bisnis mereka sukses hanya dalam satu musim. Keuntungan yang mereka sumbangkan kepada Allah terus meningkat dari 10 persen hingga mencapai 100 persen.
Keuntungan tersebut digunakan untuk memajukan desa kecil Tafahnah Al Ashraf, Mesir. Mereka, bersama sembilan mitra lainnya dengan izin Allah, membangun sekolah dasar hingga menengah atas.
Tak berhenti di situ, mereka berusaha mendirikan universitas, namun terbentur oleh akses transportasi yang tidak ada untuk mahasiswa. Kemudian, mereka kembali mengajukan dengan penambahan akses stasiun kereta. Universitas ini dikenal sebagai Universitas Al Azhar.
Perguruan tinggi ini terus berkembang dengan empat fakultas baru dan asrama putra-putri yang memiliki 1600 kamar.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta